Sosiologi Agama Sebagai Solusi Kemajuan Masyarakat
“Masih banyak Mahasiswa dan masyarakat awam yang memahami Sosiologi
Agama sebatas pengertian konsep saja. Sosiologi Agama seharusnya
dipahami secara menyeluruh, dengan kata lain Sosiologi Agama harus
dipahami sebagai metode yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan
masyarakat”, tutur Nurusaadah dalam sambutan kuliah umum prodi Sosiologi
Agama UIN Sunan Kalijaga (21/2) di ruang Teatrikal Fakultas Ushuludin,
Studi Agama dan Pemikiran Islam. Selanjutnya Nurusaadah selaku Kaprodi.
Sosiologi Agama, berpesan agar mahasiswa Sosiologi Agama Fakultas
Ushuludin, Studi Agama dan Pemikiran Islam mampu berfikir kritis dan
melakukan kegiatan riil untuk memajukan masyarakat.
Pada kuliah umum ini dihadirkan Fitri Andyaswuri, S. Psi, LC , aktivis
pada South East Asia Popular Communication Program (SEAPCP), lembaga
yang aktif dalam kepedulian sosial dan penguatan masyarakat akar rumput.
“ Beruntung sekali mahasiswa Prodi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga
yang mampu belajar satu paket keilmuan secara menyeluruh, karena
mempelajari Sosiologi dan Agama yang jarang dimiliki oleh universitas
lain. Indonesia adalah negara yang kaya raya, karena terdiri dari
berbagai macam suku, ras dan agama. Hal inilah yang menjadikan potensial
Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera”, tutur
Fitri di awal kuliah umum yang bertajuk “ Bersama Masyarakat Setempat
untuk Penguatan Akar Rumput ”.
Kuliah umum ini bertujuan untuk membekali mahasiswa Prodi Sosiologi
Agama Fakultas Ushuludin, Studi Agama dan Pemikiran Islam sebelum
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktek Kerja Lapangan (PKL),
sehingga program kerja yang dilakukan akan maksimal.
Lebih jauh Fitri memaparkan, Sudah saatnya mahasiswa maju bersama
dengan masyarakat untuk mewujudkan perubahan dalam masyarakat. Sehingga
sebagai mahasiswa harus mampu mengoptimalkan Kuliah Kerja Nyata (KKN),
Praktek Kerja Lapangan (PKL), sebagai ajang untuk benar-benar mengabdi
pada masyarakat bukan hanya sekedar formalitas saja. Ada enam siklus
yang dapat dipakai untuk bekerja sama membangun masyarakat setempat,
siklus pertama yaitu start from the people, yaitu menganalisis
permasalahan mulai dari masyarakat itu sendiri, dapat dilihat melalui
kehidupan mereka sehari-hari berdasarkan sudut pandang masyarakat itu
sendiri, bukan dari sudut pandang mahasiswa. Siklus yang kedua yaitu help them think together, yang
berarti bahwa mahasiswa mampu mengajak masyarakat untuk berfikir
kritis, selalu memancing masyarakat untuk berfikir kritis dan
menganalisis secara kritis permasalahan yang dihadapi. Ketergantungan
masyarakat kepada mahasiswa harus dihindari, mengingat waktu
pendampingan terhadap masyarakat terbatas, sehingga mahasiswa harus
mampu mengarahkan masyarakat untuk mandiri.
Siklus yang ketiga yaitu Achieve a common understanding of the situation,
mengajak masyarakat untuk memahami gambaran realitas (kini) vs kondisi
yang diharapakan, sehingga akan mampu memetakan solusi yang tepat untuk
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Siklus yang keempat yaitu gain news awarness knowledge and atittude
artinya menuntun masyarakat untuk mencapai pengetahuanm, kesadaran
kritis, dan perilaku baru. Selanjutnya menuntun masyarkat untuk
melakukan tindakan riil atas solusi permasalahan yang mereka hadapi.
Dengan kata lain menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama.
Siklus yang kelima adalah new awarness should lead to action
yang berarti bahwa Mahasiswa dan masyarakat melakukan tindakan dan
melakukan perhitungan sumberdaya yang dimiliki, kekurangan-kekurangan,
dan melakukan penilaian secara cermat atas tindakan yang dilakukan
bersama. Siklus yang terakhir adalah evaluate actin and plan for other step
yaitu melakukan evaluasi bersama dan melakukan rencana selanjutnya
untuk mendukung program yang telah dilakukan. Yang perlu dipertimbangkan
dalam tahapan bekerja bersama masyarkat adalah sensitivitas kepada
kelompok tertentu seperti perempuan, anak-anak, lansia dan difabel, jika
perlu menggabungkan mereka dalam pertemuan umum untuk mewujudkan tujuan
bersama. Siklus ini harus berjalan terus menerus, jelas Fitri.
Fitri juga berpesan kepada mahasiswa, agar setelah lulus menjadi
sarjana untuk mengambil langkah pulang ke asal daerah masing-masing
untuk membangun desa dan daerah masing-masing. (Doni-Humas UIN Sunan
Kalijaga).
Sumber postingan : http://uin-suka.ac.id/page/berita/detail/538/sosiologi-agama-sebagai-solusi-kemajuan-masyarakat
No comments:
Post a Comment