Latest News

Tuesday, December 19, 2017

Sengketa pada Proyek Pembangunan New Yogyakarta Indonesia Airport

Pada beberapa bulan yang lalu telah dicanangkan oleh presiden Republik Indonesia, bahwa di daerah Kulon Progo akan dibangun sebuah bandara dengan standar internasional. Memang Daerah Istimewa Jogjakarta telah memiliki bandara, tetapi bandara tersebut adalah milik Angkatan Udara, yang juga telah berstandar internasional. Bandara yang telah ada sekarang di Jogjakarta bernama Bandara Adi Sucipto. Bandara tersebut memang berada pada sebuah komplek Tentara Nasioonal Indonesia Angkatan Udara. Komplek TNI Angkatan Udara di daerah tersebut tidaklah sempit. Beberapa yang ada pada komplek TNI Angkatan Udara situ ialah, Jupiter, Paskhas, Akademi Angkatan Udara, Sekolah Tinggi Teknologi AdiSucipto, Rumah Sakit, Perumahan para TNI Angkatan Udara, Bandara, dan lain sebagainya. Juga ada beberapa hal penting yang bisa jadi itu adalah sesuatu rahasia daripada Negara Indonesia, dan oleh TNI Angkatan Udara khususnya. Itu jelas tidak boleh orang lain bahkan orang luar negeri tahu tentang hal itu. Maka dari itu bila akan masuk ke dalam komplek TNI Angkatan Udara tersebut, penjagaan di pintu-pintu sangatlah ketat.
Dengan pertimbangan lain, bandara yang sudah ada sekarang ini dirancang untuk kapasitas kurang lebih 1000  penumpang. Dan kenyataannya sekarang bandara itu diisi dengan kapasitas sekitar 7000 penumpang. Dan pasti ada orang-orang yang bertanya, kenapa tidak bandara yang sudah ada itu dikembangkan saja? Jawaban tentu hal itu adalah sebuah hal kemustahilan. Mengapa demikian? Karena bila akan ada pelebaran ataupun renovasi bandara tersebut, tentu juga akan mengambil tanah-tanah di sekitarnya. Dan untuk mengambil alih tanah-tanah di sekitarnya itu pasti juga akan menimbulkan sedikit konflik juga. Selain hal itu, bandara tersebut tidak akan mungkin dikembangkan lagi. Karena mengingat  posisi daripada bandara tersebut berada pada pertengahan Kota Jogjakarta. Dan di sekitar bandara tersebut sudah banyak berdiri hotel-hotel yang mencapai belasan lantai, ada flyover, juga bangunan-bangunan atau kantor-kantor penting lainnya. Itu sangat tidak mungkin akan dipindahkan. Dan itulah mengapa bandara sekarang tidak mungkin dikembangkan lagi. Karena mengingat dampak yang akan timbul setelah kegiatan tersebut dilakukan.
Untuk itu perlu adanya bandara baru di Daerah Istimewa Jogjakarta. Presiden menyetujui sebagai pembangunan bandara baru di Kulon Progo. Maka dilaksanakanlah proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport. Dalam proyek ada beberapa intansi yang turut bergabung ikut andil disini demi menyukseskan dan demi kelancaran pembangunan New Yogyakarta International Airport. Intansi yang ikut dalam proyek ini adalah mulai dari aparat Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pertahanan Sipil, PT. Angkasa Pura I, dan lain sebagainya. Presiden meminta agar proyek bandara ini akan selesai pada sekitar tahun 2018. Karena dari jauh hari sebelumnya sudah diteliti bahwa tanah sekitar tersebut layak bila akan dibangun bandara. Dari masyarakat sekarang juga sudah diberi uang pengganti yang bisa diambil di pengadilan. Rumah-rumah di area yang akan dibangun bandara juga sudah direlokasi. Tentu juga syarat-syarat mulai persetujuan, amdal, ijin mendirikan bangunan, dan lain sebagainya sudah terpenuhi semuanya. Dan setelah urusan surat-menyurat selesai, dan keputusan-keputasan sudah disahkan, masyarakat segera diinstruksikan untuk pindah ke tempat yang diinginkan. Guna untuk apa? Ini supaya pembangunan segera dilaksanakan. Daerah tersebut akan diuruk dengan tanah, akan diratakan dengan tanah, yang mungkin dibuat lebih tinggi. Maka penghuni-penghuni rumah segera pindah dari tempat tersebut.
Dari sini ada pihak masyarakat yang tidak mau meninggalkan rumahnya serta tanah pekarangannya. Dia tetap mau mempertahankan rumah dan pekarangannya. Dia sudah tahu tentang akan adanya relokasi. Tetapi orang tersebut tidak bisa menerima dengan adanya relokasi tersebut. Dari pihak proyek pembangunan bandara sendiri sudah menghimbau kepada masyarakat untuk meninggalkan daerah tersebut. Dikarenakan sudah diadakannya relokasi. Tetapi ada beberapa orang yang keras kepala dalam proses relokasi ini. Orang-orang tersebut malah secara tidak langsung tidak menyetujui adanya pembangunan bandara di Kulon Progo. Karena dengan relokasi saja tidak segera disukseskan. Berarti orang tersebut tidak setuju adanya proyek pembagunan bandara. Karena bila mau membangun bandara, bila tidak ada relokasi jelas tidak mungkin. Mengingat disitu merupakan daerah yang sudah berpenduduk. Bila mau membangun bandara di daerah yang belum ada penduduknya, ya mungkin tidak ada hal-hal yang seperti itu.
Akhirnya muncul sedikit konflik antara warga dengan aparat gabungan daripada proyek itu. Karena masyarakat sudah disuruh pindah malah tidak mau, dan menghiraukannya. Akhiranya pelaku proyek tidak tinggal diam. Terjadilah jalan terakhir dari apa yang telah direncanakan, yaitu penggusuran. PT. Angkasa Pura I dinilai telah mengabaikan tiga hal mendasar dalam pengosongan lahan dan rumah warga untuk pembangunan bandara internasional di Kulon Progo. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan 15 kantor LBH se-Indonesia mengecam eksekusi yang dilakukan pada 4 Desember 2017 lalu. Oleh YLBHI izin lingkungan dinilai cacat karena studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) tidak shahih secara hukum. Terjadi pula kericuhan penolakan bandara Kulon Progo, sampai-sampai 15 orang relawan aksi solidaritas yang membela masyarakat yang tidak pindah tadi diciduk polisi. Mereka diamankan karena mengganggu jalannya pengosongan lahan tersebut dan menghadang petugas. Pakar Hukum Administrasi Negara dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Riawan Tjandra berpendapat, pelaksanaan proyek Bandara Kulon Progo tidak bisa hanya memerhatikan aspek legal formal.
Perihal konflik dalam kehidupan memang tidak bisa ditiadakan begitu saja. Konflik dalam kehidupan ini pasti terjadi. Teori konflik adalah salah satu perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri dari berbagai bagian atau komponen yang mempunyai kepentingan berbeda-beda dimana komponen yang satu berusaha menaklukkan kepentingan yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Menurut Karl Mark, konflik sosial adalah pertentangan antara segmen-segmen masyarakat untuk memperebutkan aset-aset yang bernilai. Teori konflik Karl Mark ini muncul sebagai pengritik dari teori struktural fungsional. Jadi jelas dari kasus diatas, ada kejadian konflik antara proyek pembangunan dengan masyarakat yang tidak mau lahan dan rumahnya dikosongkan. Itu adalah bentuk mempertahakan aset-asetnya sendiri. Maka terjadilah konflik dalam perjalanan proyek pembangunan Bandara Baru Internasional Jogjakarta di Kulon Progo.

Kegiatan Rutin Membaca Al-Qur’an Setelah Sholat Maghrib di Masjid Assalam

Masjid Assalam terletak di sekitaran pinggir perkotaan. Lebih tepatnya terletak di Jalan R.A. Kartini Nomer 73B RT 01 RW 16 Dusun Cangkring Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Kecamatan Pare sendiri ini seperti merupakan ibu kota daripada kabupaten Kediri.  Dan masjid Assalam itu tempatnya tidak masuk-masuk ke gang, ataupun di dalam jalan pelosok. Melainkan masjid ini memiliki tempat yang sangat strategis. Yaitu bertempat di jalur lalu lintas utama dari Jogja ke Malang ataupun sebaliknya. Bisa jadi masjid ini menjadi pilihan para wisatawan. Karena bentuknya yang lumayan menarik, memiliki parkir yang luas, bisa menampung kurang lebih lima bus besar, dekat dengan penjual es degan, dekat dengan toko kelontong, dekat dengan warung yang memiliki menu andalan yaitu rujak cingur, memiliki tempat wudhu dan toilet yang bersih, dan lain sebagainya. Masjid yang lumayan bagus sering dijadikan para jamaah wisatawan sebagai tempat selfie, yang nanti bisa diupload ke social media andalannya. Bila orang pertama kali datang ke masjid tersebut, pasti nantinya ingin kembali lagi sholat singgah ke masjid tersebut. Karena buat sholat juga nyaman, buat istirahat juga enak, udaranya segar karena dekat dengan persawahan, dan juga lalu lintas tidak terlalu ramai sekali.
Masjid Assalam memiliki banyak sekali agenda tiap pekannya. Dan juga ada agenda-agenda rutin tiap tahunnya. Berikut beberapa agenda rutin tiap pekan, ialah; setiap hari setelah sholat shubuh berjamaah akan ada kuliah shubuh, untuk setelah sholat ashar ada mengaji TPA setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu, setelah sholat maghrib berjamaah setiap hari kecuali hari Kamis ada mengaji Al-Qur’an bersama-sama untuk semua jamaah dan akan dilanjut dengan kajian Hadis oleh pemateri, pada hari Kamis setelah sholat maghrib berjamaah akan ada pembacaan Yaasin dan Tahlil juga untuk semua jamaah, dan pada tiap hari Selasa malam Rabu akan ada simulasi dakwah yang dilaksanakan setelah sholat  isya’ berjamaah, lalu pada hari Jum’at malam Sabtu setelah sholat isya’ berjamaah akan ada pembacaan shalawat nabi (diba’ barjanji). Itulah beberapa kegiatan rutinan di masjid Assalam.
Disini saya akan sedikit fokus membahasa kegiatan rutin membaca Al-Qur’an setelah sholat maghrib berjamaah. Kegiataan mengaji ini sudah diadakan sejak sebelum masjid ini ada, yaitu di mushola Baitussholeh. Kegiatan ini diusulkan oleh seorang pendatang dari kabupaten tetangga, yaitu Bapak Muh. Tamyiz. Dia juga menjadi pemateri pada kajian Hadis setelah membaca Al-Qur’an pada kegiatan rutin ini. Yang sebelumnya kegiatan ini hanyalah mengaji saja tanpa ada kajian setelahnya. Setelah mengaji tersebut orang-orang pada duduk-duduk di serambi mushola kala itu, ngobrol-ngobrol kesana-kemari. Dari situ dirasa kegiatan tersebut kurang ada manfaatnya. Dan setelah mushola pindah ke seberang jalan, yang dibangun pada awal tahun 1998 tersebut, lalu Bapak Tamyiz mengusulkan untuk ditambah kajian Hadis setelah membaca Al-Qur’an bersama-sama. Karena ini beliau rasa akan lebih bermanfaaat dan juga akan berpahala bagi jamaah sekalian, daripada hanya sekedar mengobrol. Ini juga sebagai kegiatan dikala menunggu datangnya waktu sholat isya’ datang. Akhirnya berjalanlah kegiatan ini sampai sekarang ini. Kegiatan mengaji Al-Qur’an ini dilakukan bersama-sama para jamaah. Dan telah ada kesepakatan untuk membacanya akan berhenti setelah membaca tiga atau dua ‘ain (ruku’). Bila sudah selesai membaca Al-Qur’an bersama-sama, lalu dilanjut dengan kajian hadis.
Pada kajian hadis ini pemateri akan membacakan beberapa hadis. Bila hadisnya lumayan panjang, akan dibacakan satu atau dua hadis saja. Namun bila hadis yang akan dibaca pendek-pendek, maka oleh pemateri akan dibacakan tiga sampai lima hadis. Dan setelah membaca hadis tersebut, pemateri akan sedikit menjelaskan apa yang terkandung daripada hadis tersebut, dan juga sebab-sebab hadis tersebut turun. Pemateri akan menjelaskan hadis tersebut sampai dengan akan datangnya waktu sholat isya’. Kira-kira sekitar 15 menit sebelum waktu isya’ datang pemateri akan membuka sesi tanya jawab dan bisa dijadikan sedikit diskusi mengenai apa saja yang ingin ditanyakan atau didiskusikan oleh para jamaah. Dan bila dirasa cukup kegiatan tersebut akan diakhiri, dan akan dilanjutkan sholat isya’ berjamaah. Kegiatan rutin ini setiap hari dilaksanakn dengan penuh tanggung jawab. Tanpa ada hari libur bagi jamaah-jamaah bila memang tidak ada kegiatan mendesak yang membuat kegiatan rutin tersebut untuk diliburkan. Kegiatan mengaji Al-Qur’an akan ditiadakan bila ada kegiatan tahlilan di rumah seseorang yang akan kirim do’a kepada leluhur yang diminta setelah sholat maghrib berjamaah oleh yang punya hajat dan juga bila ada kegiatan resepsi pernikahan atau resepsi khitanan pada kampung tersebut, ataupun kegiatan lain yang dirasa mendesak. Bila tidak ada kegiatan mendesak, kegiatan rutin mengaji Al-Qur’an setelah sholat maghrib berjamaah akan tetap dilaksanakan.
Kegiatan rutin tersebut memiliki jamaah yang sangat stabil, walaupun ada pasang-surut di dalamnya. Entah apa penyebabnnya. Tetapi dari jamaah kegiatan tersebut cenderung bertambah beberapa saatnya. Memang konflik dalam masyarakat tidaklah mungkin bisa seseorang menghindarinya. Pasti dalam masyarakat akan dua kubu yang berbeda. Namun jamaah daripada masjid Assalam ini tetap istiqomah menjalani kegiatan yang dirasa menjadi kebutuhan bagi tiap individunya. Kegiatan ini diikuti juga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, bapak-bapak, ibu-ibu, remaj-remaja kampung tersebut, dan sebagainya. Sungguh disayangkan bila tidak ikut kegiatan rutin ini. Bila ada orang yang bekerja mulai dari pagi sampai dengan sore, mana ada waktu buat membaca Al-Qur’an pada waktu kerjanya. Kegiatan rutin ini bisa jadi pilihan bagi dia untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an juga belajar Al-Qur’an bersama. Semoga apa yang dilakukan jamaah sekalian juga para sesepuh, ulama sekitar, para penggagas kegiatan tersebut, juga pada umat muslim kampung tersebut selalu dalam lindungan Allah, dan menjadi amalan shaleh selam hidupnya yang akan dibawa sebagi bekal di alam akhirat nanti.

Thursday, December 7, 2017

Fenomena Pemahaman Qur'an Hadis


Kegiatan Rutin Membaca Al-Qur’an
Setelah Sholat Maghrib di Masjid Assalam

Masjid Assalam terletak di sekitaran pinggir perkotaan. Lebih tepatnya terletak di Jalan R.A. Kartini Nomer 73B RT 01 RW 16 Dusun Cangkring Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Kecamatan Pare sendiri ini seperti merupakan ibu kota daripada kabupaten Kediri.  Dan masjid Assalam itu tempatnya tidak masuk-masuk ke gang, ataupun di dalam jalan pelosok. Melainkan masjid ini memiliki tempat yang sangat strategis. Yaitu bertempat di jalur lalu lintas utama dari Jogja ke Malang ataupun sebaliknya. Bisa jadi masjid ini menjadi pilihan para wisatawan. Karena bentuknya yang lumayan menarik, memiliki parkir yang luas, bisa menampung kurang lebih lima bus besar, dekat dengan penjual es degan, dekat dengan toko kelontong, dekat dengan warung yang memiliki menu andalan yaitu rujak cingur, memiliki tempat wudhu dan toilet yang bersih, dan lain sebagainya. Masjid yang lumayan bagus sering dijadikan para jamaah wisatawan sebagai tempat selfie, yang nanti bisa diupload ke social media andalannya. Bila orang pertama kali datang ke masjid tersebut, pasti nantinya ingin kembali lagi sholat singgah ke masjid tersebut. Karena buat sholat juga nyaman, buat istirahat juga enak, udaranya segar karena dekat dengan persawahan, dan juga lalu lintas tidak terlalu ramai sekali.
Masjid Assalam memiliki banyak sekali agenda tiap pekannya. Dan juga ada agenda-agenda rutin tiap tahunnya. Berikut beberapa agenda rutin tiap pekan, ialah; setiap hari setelah sholat shubuh berjamaah akan ada kuliah shubuh, untuk setelah sholat ashar ada mengaji TPA setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu, setelah sholat maghrib berjamaah setiap hari kecuali hari Kamis ada mengaji Al-Qur’an bersama-sama untuk semua jamaah dan akan dilanjut dengan kajian Hadis oleh pemateri, pada hari Kamis setelah sholat maghrib berjamaah akan ada pembacaan Yaasin dan Tahlil juga untuk semua jamaah, dan pada tiap hari Selasa malam Rabu akan ada simulasi dakwah yang dilaksanakan setelah sholat  isya’ berjamaah, lalu pada hari Jum’at malam Sabtu setelah sholat isya’ berjamaah akan ada pembacaan shalawat nabi (diba’ barjanji). Itulah beberapa kegiatan rutinan di masjid Assalam.
Disini saya akan sedikit fokus membahasa kegiatan rutin membaca Al-Qur’an setelah sholat maghrib berjamaah. Kegiataan mengaji ini sudah diadakan sejak sebelum masjid ini ada, yaitu di mushola Baitussholeh. Kegiatan ini diusulkan oleh seorang pendatang dari kabupaten tetangga, yaitu Bapak Muh. Tamyiz. Dia juga menjadi pemateri pada kajian Hadis setelah membaca Al-Qur’an pada kegiatan rutin ini. Yang sebelumnya kegiatan ini hanyalah mengaji saja tanpa ada kajian setelahnya. Setelah mengaji tersebut orang-orang pada duduk-duduk di serambi mushola kala itu, ngobrol-ngobrol kesana-kemari. Dari situ dirasa kegiatan tersebut kurang ada manfaatnya. Dan setelah mushola pindah ke seberang jalan, yang dibangun pada awal tahun 1998 tersebut, lalu Bapak Tamyiz mengusulkan untuk ditambah kajian Hadis setelah membaca Al-Qur’an bersama-sama. Karena ini beliau rasa akan lebih bermanfaaat dan juga akan berpahala bagi jamaah sekalian, daripada hanya sekedar mengobrol. Ini juga sebagai kegiatan dikala menunggu datangnya waktu sholat isya’ datang. Akhirnya berjalanlah kegiatan ini sampai sekarang ini. Kegiatan mengaji Al-Qur’an ini dilakukan bersama-sama para jamaah. Dan telah ada kesepakatan untuk membacanya akan berhenti setelah membaca tiga atau dua ‘ain (ruku’). Bila sudah selesai membaca Al-Qur’an bersama-sama, lalu dilanjut dengan kajian hadis.
Pada kajian hadis ini pemateri akan membacakan beberapa hadis. Bila hadisnya lumayan panjang, akan dibacakan satu atau dua hadis saja. Namun bila hadis yang akan dibaca pendek-pendek, maka oleh pemateri akan dibacakan tiga sampai lima hadis. Dan setelah membaca hadis tersebut, pemateri akan sedikit menjelaskan apa yang terkandung daripada hadis tersebut, dan juga sebab-sebab hadis tersebut turun. Pemateri akan menjelaskan hadis tersebut sampai dengan akan datangnya waktu sholat isya’. Kira-kira sekitar 15 menit sebelum waktu isya’ datang pemateri akan membuka sesi tanya jawab dan bisa dijadikan sedikit diskusi mengenai apa saja yang ingin ditanyakan atau didiskusikan oleh para jamaah. Dan bila dirasa cukup kegiatan tersebut akan diakhiri, dan akan dilanjutkan sholat isya’ berjamaah. Kegiatan rutin ini setiap hari dilaksanakn dengan penuh tanggung jawab. Tanpa ada hari libur bagi jamaah-jamaah bila memang tidak ada kegiatan mendesak yang membuat kegiatan rutin tersebut untuk diliburkan. Kegiatan mengaji Al-Qur’an akan ditiadakan bila ada kegiatan tahlilan di rumah seseorang yang akan kirim do’a kepada leluhur yang diminta setelah sholat maghrib berjamaah oleh yang punya hajat dan juga bila ada kegiatan resepsi pernikahan atau resepsi khitanan pada kampung tersebut, ataupun kegiatan lain yang dirasa mendesak. Bila tidak ada kegiatan mendesak, kegiatan rutin mengaji Al-Qur’an setelah sholat maghrib berjamaah akan tetap dilaksanakan.
Kegiatan rutin tersebut memiliki jamaah yang sangat stabil, walaupun ada pasang-surut di dalamnya. Entah apa penyebabnnya. Tetapi dari jamaah kegiatan tersebut cenderung bertambah beberapa saatnya. Memang konflik dalam masyarakat tidaklah mungkin bisa seseorang menghindarinya. Pasti dalam masyarakat akan dua kubu yang berbeda. Namun jamaah daripada masjid Assalam ini tetap istiqomah menjalani kegiatan yang dirasa menjadi kebutuhan bagi tiap individunya. Kegiatan ini diikuti juga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, bapak-bapak, ibu-ibu, remaj-remaja kampung tersebut, dan sebagainya. Sungguh disayangkan bila tidak ikut kegiatan rutin ini. Bila ada orang yang bekerja mulai dari pagi sampai dengan sore, mana ada waktu buat membaca Al-Qur’an pada waktu kerjanya. Kegiatan rutin ini bisa jadi pilihan bagi dia untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an juga belajar Al-Qur’an bersama. Semoga apa yang dilakukan jamaah sekalian juga para sesepuh, ulama sekitar, para penggagas kegiatan tersebut, juga pada umat muslim kampung tersebut selalu dalam lindungan Allah, dan menjadi amalan shaleh selam hidupnya yang akan dibawa sebagi bekal di alam akhirat nanti.

Monday, December 4, 2017

Otobiografi : Aku, Quran, dan Hadis

Indahnya Masa-Masa Mengaji di TPA Al-Huda
Alhamdulillah, saya terlahir di dalam keluarga yang muslim dan sangat taat akan agama. Ayah saya orang biasa. Bukan ustadz, bukan guru agama. Tidak jebolan dari pondok. Tidak pernah sekolah di madrasah. Tidak pernah belajar atau sekolah khusus untuk mendalami agama. Ibu saya pun demikian. Tetapi untuk dengan urusan agama, entah ayah maupun ibu, sangatlah tegas dengan hal tersebut. Kepada keluarga, dan kepada anak-anaknya khususnya. Tetapi ayah saya sejak kecil untuk hal-hal agama dipelajarinya sendiri, dan juga mengikuti mengaji di TPAnya di rumahnya dulu.
Kakak saya mulai dari Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar masih di sekolah umum biasa. Namun setelah itu dia masuk di madrasah, dan melanjutkan lagi di Pondok Modern Gontor Darussalam. Dan sekarang menyelesaikan studinya di UIN Sunan Kalijaga. Untuk hal-hal berkaitan dengan agama sudah jelas dia mempelajarinya. Kalau adik saya dari Taman Kanak-Kanak tidak mau disekolah pada sekolah-sekolah umum. Dan akhirnya dia Taman Kanak-Kanak sekolah di Kusuma Mulia. Selanjutnya untuk Sekolah Dasar dia juga tidak mau disekolahkan di sekolah umum, sekolah favoritpun di kota tersebut. Adik saya lebih memilih melanjutkan Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Islam NU.
Disini saya sedikit merasa berbeda. Karena apa? Karena saya dalam perjalan sekolah saya hanya merasakan sekolah madrasah satu kali, yaitu pada tingkat SLTA (di Madrasah Tsanawiyah). Selain itu saya hanya sekolah di Taman Kanak-Kanak biasa, di Sekolah Dasar Standar Nasional umum, dan juga di Sekolah Menengah Atas. Dan sekarang saya sedang mencari ilmu pada salah satu perguruan tinggi di Slema, Jogjakarta.
Dalam keluarga saya, untuk urusan agama sangatlah tegas. Walaupun saya tidak sekolah di madrasah-madrasah, saya di rumah ikut mengaji di TPA yang bertempat di Masjid Assalam. Kebetulan tempat mengaji tidak jauh dari rumah. Hanya tinggal menyebrang jalan saja. Saya mengaji di TPA sejak kurang lebih umur lima tahun sampai dengan saya kelas enam pada Sekolah Dasar. Pada pertama masuk TPA tentu saya tidak berangkat sendiri. Saya pertama diantar ibu saya, dan ditunggu sampai saya pulang. TPA saya dulu masuk pukul tiga sore dan pulang pukul lima sore. Masuk mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Dan setelah sekitaran saya kelas satu atau dua Sekolah Dasar, saya sudah berangkat sendiri ke TPA. Tidak sedikit kegiatan dari TPA itu sendiri. Selain mengaji, ada agenda lain yang ini menjadi daya tarik saya juga teman-teman saya dulu untuk masuk TPA tersebut. Agenda lain ada lomba-lomba pada peringatan hari besar Islam, ada jalan santai yang hadiahnya juga bagus-bagus, ada rekreasi ke tempat wisata. Itu semua diadakan pada saat-saat tertentu.
Kegiatan dalam mengaji di TPA saya dulu mulai masuk anak-anak  membaca do’a pembukaan, lalu mengumpulkan kartu dan mengantri untuk mengaji. Mengajinya tingkatan pertama ustadzah mengajarkan mulai dari iqro jilid satu. Setelah lancar, lalu lanjut lagi ke iqro jilid dua, begitupun seterusnya, sampai jilid enam. Setelah selesai iqro’, lalu lanjut mengaji Al-Qur’an mulai juz satu, dan juga seterusnya. Namun pada iqro maupun Qur’an saya tidak selalu diberi keterangan “Lancar” oleh ustadzah, namun saya juga pernah mendapat keterangan “Ulangi”. Itu artinya saya hari berikutnya harus mengulang lagi mengaji apa yang hari kemaren dibaca. Tetapi kalau dapat “Lancar”, itu artinya bisa lanjut mengaji pada halaman / jilid / juz selanjutnya.
Setelah mengaji, saya bisa istirahat dulu. Karena sistemnya yang sudah selesai mengaji, anak-anak bisa istirahat dulu. Nanti bila semua sudah selesai mengaji, baru masuk lagi. Ketika istirahat disekitar situ ada beberapa penjual jajanan yang disukai anak-anak, contohnya pentol selup, arum manis, jualan mainan, somay, dan lain sebaginya. Tapi saya sangat jarang sekali beli jajanan di tempat saya mengaji. Dan sebagai ganti dengan saya yang tidak beli jajanan, saya bermain bersama teman-teman lain, bermain sepak bola. Tempatnya bermain sepak bola cukup di pelataran masjid tempat saya mengaji itu. Saya waktu sangat senang sekali, riang gembira bermain bersama teman-teman. Ingin rasanya bermain-main lagi seperti dulu.
Dan teman-teman saya sudah selesai mengaji semuanya. Lalu ada satu anak teriak “Masuk... Masuk... Masukkk..”. Itu artinya kita semua harus masuk masuk, dan persiapan untuk pulang. Namun sebelumnya anak disuruh baca entah do’a sehari-hari entah surat-surat pendek (Juz ‘Amma). Nurut sama ustadzah disuruh baca apa. Disini bacanya kita bersama-sama. Setelah baca do’a sehari-hari dan juga surat-surat pendek, dan waktu menunjukkan pukul lima sore, itu artinya TPA waktunya untuk pulang. Dan waktu itu untuk  anak laki-laki yang sebagian tidak langsung pulang. Nanti pulangnya setelah sholat isya’. Saya bersama teman-teman setelah pulang TPA kegiatannya yaitu melanjutkan bermain. Bisa bermain petak umpet, sepak bola, sampai main layangan di tengah sawah. Kami bermain sampai dengan hampir adzan maghrib dikumandangkan, bahkan sampai terdengar adzan. Namanya juga anak-anak kan ya.
Setelah saya selesai bermain, lalu ambil air wudlu terus sholat maghrib berjamaah di masjid. Setelah selesai sholat maghrib berjamaah, di masjid ada kegiatan rutin, yaitu mengaji Al-Qur’an dan kajian Hadist. Yang itu waktunya mulai setelah sholat maghrib sampai menjelang sholat isya’. Bagi yang mau ikut, yang silahkan ikut, yang tidak bisa pulang. Tapi teman-teman saya tadi yang mengajinya sudah sampai Al-Qur’an, dia bisa ikutan mengaji bersama itu tadi. Yang masi iqro, biasanya bermain di serambi masjid. Dengan catatan tidak ramai dan mengganggu orang-orang yang sedang mengaji. Setelah selesai mengaji Al-Qur’an, lalu akan dibacakan beberapa Hadist, dan dikaji juga akan ada tanya jawab. Dan sampailah saatnya adzan untuk sholat isya’, lalu kami semua sholat isya’. Setelah sholat isya’ berjamaah, saya pulang bersama keluarga ke rumah. Dilanjutkan kegiatan makan malam bersama keluraga di rumah.

Begitulah kegiatan-kegiatan di TPA saya. Dan sampailah saya pada kelas enam Sekolah Dasar. Saya akhirnya mengakhiri untuk di TPA tersebut alhamdulillah, waktu itu saya sudah bisa baca Al-Qur’an. Entah sudah sampai juz berapa, saya lupa. Dan untuk anak-anak yang akan meluluskan diri dari TPA tersebut, disuruh mengikuti pemfotoan resmi, yang nantinya akan ditempel pada sertifikat. Jadi setelah kami mengaji di TPA tersebut, anak-anak akan mendapatkan sertifikat yang isinya telah mengikuti serangkain kegiatan daripada TPA di tempat tersebut. Namun setelah saya berhenti ikut mengaji di TPA, saya tetap dianjurkan oleh orang tua saya untuk bersama-sama ikut mengaji Al-Qur’an dan mengikuti kajian Hadist setelah sholat maghrib berjamaah. Itu masi saya lakukan sampai saat ini, bila saya sedang berada di rumah. Sungguh ingin rasanya kembali merasakan jaman-jaman dulu yang masih enak-enakan main bareng teman-teman di rumah, di halaman masjid. Dan terima kasih buat para pembaca semuanya, telah membaca tulisan ini mulai awal hingga akhir. (HalimSadega, 291117, 1349)

Tuesday, March 14, 2017

Rasulullah Sebagai Suri Tauladan Umat Islam

SURI TAULADAN RASULULLAH SAW


Banyak orang memandang pemimpin itu sebagai jabatan yang menyenangkan. Anggapan itu berdasar perspektif mereka bahwa “kalau kita menjadi pemimpin semuanya terserah kita”. Hal itu tentu menjadi keinginan setiap manusia. Betapa indahnya memimpin! Sesempit itukah wawasan anda! Coba kita memandang dari sudut yang lebih luas. Apakah pemimpin kerjanya hanya mengatur? Bagaiman kondisi yang diatur? Mau dibawa kemana setiap hal yang kita pimpin? Banyak sekali pertanyaan yang tentunya menjadi tanggung jawab seorang pemimpin. Kita ambil contoh kepemimpinan yang ada di negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurunya integritas pemimpin di Indonesia menjadikan obyek dari subyektivitas kepemimpinan mengalami degradasi, tebukti dengan semakin hancurnya moral Bangsa Indonesia. Korupsi, pornografi, pornoaksi, narkoba, dan banyak lainya semakin merajalela di Indonesia. Krisis keteladanan dari pemimpin kita bahkan kita (orang yang dipimpin) yang menjadikan korelasi antara pemimpin dan yang dipimpin tidak bersatu. Mengetahui hal itu tentunya kita mulai bertanya. Siapakah manusia yang patut untuk kita jadikan teladan dan diharapkan suri tauladanya dapat growing up kepemimpinan di Indonesia? Tak lain dan tak bukan manusia itu adalah Nabi Muhammad Saw.
Sosok Nabi Muhammad Saw memberi sesuatu yang patut untuk diteladani oleh semua umat manusia. Suri tauladan yang diberikan beliau kepada kita mencakup semua spektrum kehidupan. Rumah tangga membutuhkan ayah yang penuh perhatian, perusahaan membutuhkan pebisnis yang kompeten dan percaya diri, dunia pendidikan membutuhkan pendidik yang pinter ngomong. Dari pernyataan di atas, teladan kepemimpinan itu sesungguhnya terdapat pada diri Rasulullah Saw karena beliau adalah pemimpin yang holistic, accepted, dan proven.

Monday, March 13, 2017

Bagaimana Cara Rasul Sukses?

Rahasia Sukses Kepemimpinan Rasulullah
1. Keyakinan untuk Sukses
Keyakinan adalah kunci kemenangan. Keyakinan adalah pintu untuk membuat perencanaan dan melakukan aksi. Keyakinana akan memberikan sugesti. Memberikan kekuatan dan memberikan energi yang tiada tara.
Keyakinan atau i’tiqad itulah yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Beliau selalu meyakinkan kepada pengikutnya bahwa mereka adalah winner champion sejati. Meskipun yang dihadapi musuh yang kuat bahkan super power sekalipun.
2. Visi dan Misi yang Jelas
Rasulullah saw memiliki visi, misi, dan strategi yang sangat jelas dan terang benderang. Visi adalah tujuan jangka panjang atau sebuah mimpi di masa depan yang hendak kita wujudkan dan hadirkan dengan tekad yang bulat dan kerja yang tidak kenal lelah. Adapun strategi adalah pilihan cara untuk mencapai sebuah visi atau tujuan. Misalnya untuk menghadapi sekutu dalam Perang Khandaq, Rasulullah menggali parit. Begitu pula ketika melawan Quraisy pada Perang Badar, Rasulullah memilih dekat mata air dan menimbun mata air yang lain.

Saturday, March 11, 2017

Inilah 4 Sifat Rasul Yang Patut Diteladani

4 SIFAT RASULULLAH SAW: SIDDIQ, AMANAH, TABLIGH & FATHONAH

Nabi Muhammad SAW merupakan seorang yang amat bersopan dalam bertutur kata, jujur, tidak pernah berdusta serta luhur budi pekertinya. Hal inilah yang membuat kita mengagumi Baginda. Sehingga ke hari ini, Baginda SAW dikagumi ramai orang di seluruh pelosok dunia kerana keperibadian Baginda yang amat luar biasa. Michael H.Hart di dalam bukunya ‘The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History’ meletakkan Rasulullah SAW sebagai manusia paling berpengaruh di dunia di kalangan 100 orang manusia paling berpengaruh di dalam sejarah dunia.Beliau mempunyai perilaku dan akhlak yang sangat mulia terhadap sesama manusia, khususnya terhadap umatnya tanpa membezakan atau memandang seseorang dari status sosial, warna kulit, suku bangsa atau golongan. Beliau selalu berbuat baik kepada siapa saja bahkan kepada orang jahat atau orang yang tidak baik kepadanya. Oleh kerana itu tidak menghairankan kerana di dalam Al-Quran, beliau disebut sebagai manusia yang memiliki akhlak yang paling agung.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu iaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab: 21)

Friday, March 10, 2017

Cara Perontok Rambut

Cara Perontok Rambut
Cara Pertama: Cukur kumis dan jambang Anda hingga habis, setelah itu oleskan campuran minyak tanah, kapur barus, dan tawas secara merata. Baunya memang agak kurang enak, tapi hasilnya sangat nyata dalam merontokan kumis dan jambang Anda.

Tuesday, March 7, 2017

Hal yang Berkaitan dengan Program Studi

Sosiologi Agama Sebagai Solusi Kemajuan Masyarakat


       “Masih banyak Mahasiswa dan masyarakat awam yang memahami Sosiologi Agama sebatas pengertian konsep saja. Sosiologi Agama seharusnya dipahami secara menyeluruh, dengan kata lain Sosiologi Agama harus dipahami sebagai metode yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat”, tutur Nurusaadah dalam sambutan kuliah umum prodi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga (21/2) di ruang Teatrikal Fakultas Ushuludin, Studi Agama dan Pemikiran Islam. Selanjutnya Nurusaadah selaku Kaprodi. Sosiologi Agama, berpesan agar mahasiswa Sosiologi Agama Fakultas Ushuludin, Studi Agama dan Pemikiran Islam mampu berfikir kritis dan melakukan kegiatan riil untuk memajukan masyarakat.

        Pada kuliah umum ini dihadirkan Fitri Andyaswuri, S. Psi, LC , aktivis pada South East Asia Popular Communication Program (SEAPCP), lembaga yang aktif dalam kepedulian sosial dan penguatan masyarakat akar rumput. “ Beruntung sekali mahasiswa Prodi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga yang mampu belajar satu paket keilmuan secara menyeluruh, karena mempelajari Sosiologi dan Agama yang jarang dimiliki oleh universitas lain. Indonesia adalah negara yang kaya raya, karena terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama. Hal inilah yang menjadikan potensial Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera”, tutur Fitri di awal kuliah umum yang bertajuk “ Bersama Masyarakat Setempat untuk Penguatan Akar Rumput ”.

Sunday, March 5, 2017

Sejarah Bani Abbasiyah

Sejarah Berdirinya Bani Abbasiyah
(Sejarah Peradaban Islam, by : Drs. Samsul Munir Amin, M.A.)
           
Pemerintahan dinasti abbasiyah dinisbatkan kepada paman Rasulullah SAW. Sementara khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah Ash-Shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas Muthalib.
Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun pada tahun 132 H/750 M, oleh Abul Abbas Ash-Shaffah. Selama lima abad dinasti abbasiyah bekuasa, dari tahun 132-656 H(750 M-1258 M). Berdirinya pemerintahan ini dianggap sebagai kemenangan pemikiran yang pernah dikumandangkan oleh bani Hasyim ( Alawiyun ) setelah meninggalnya Rasulullah dengan mengatakan bahwa yang  berhak untuk berkuasa adalah keturunan Rasulullah dan anak-anaknya.

Wednesday, March 1, 2017

Soal Latihan Sejarah, Bab : Peristiwa Proklamasi

Contoh Soal-Soal Latihan

Mata Pelajaran            : Sejarah
Tingkat                        : SLTA/Sederajat
Kelas/Semester            : XI/1
Bab                              : Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Republik Indonesia
Pembuat Soal              : Muhammad Halim Ardlian Nafi’ (Halim Sadega)

1. Selain berusaha memulangkan para tawanan yang ditahan oleh Jepang. Pasukan Sekutu mengadakan pengadilan militer bagi pasukan Jepang di Indonesia. Akan tetapi, pengadilan militer bagi kejahatan perang jepang di Indonesia tidak berlangsung baik. Faktor yang menyebabkan kegagalan pengadilan militer di Indonesia adalah . . .
A.  Kurangnya bukti untuk menuntut para pemimpin militer pasukan Jepang.
B.  Rendahnya tingkat kejahatan kemanusiaan pasukan Jepang selama di Indonesia.
C.  Kurangnya dukungan dari pihak Indonesia yang sedang berusaha merebut kemerdekaan.
D.  Sebagian besar pemimpin militer Jepang telah kembali ke negaranya.
E.   Perlindungan yang di berikan oleh para pemimpin Indonesia kepada pasukan Jepang.

2.    Tugas Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah . . .
A.  Menyusun rencana pembangunan pemerintah Indonesia merdeka.
B.  Dewan yang merencanakan dan mengatur kemerdekaan Indonesia.
C.  Dewan pengawas para pemimpin nasional yang sedang merencanakan kemerdekaan.
D.  Menyusun struktur birokrasi negara dan lembaga negara.
E.   Menyusun rencana pembentukan negara persemakmuran Indonesia-Jepang.

Tuesday, February 28, 2017

Recent Post